Kamis, 28 November 2019

PSB

Pengembangan Sumber Belajar
 
Menurut Association Educational Comunication and Tehnology AECT (As’ari, 2007) sumber belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Sumber belajar menurut AECT (Suratno, 2008) meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informasi, untuk memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata tempat.
Sudjana (Suratno, 2008), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
          Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar.
            Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh peserta belajar, baik secara individual maupun kelompok untuk memudahkan terjadinya proses belajar (Hamalik,1989).
Menurut Subandijah (1983:3), Pengertian sumber belajar pada dasarnya merupakan suatu daya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik langsung ataupun tidak, baik sebagian atau keseluruhan. .
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran, sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran tersebut yang mengorganisasikan berbagai sumber belajar ke dalam sistem pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar.
A.    Peran Sumber Belajar
          Sumber belajar yang beraneka ragam di sekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderungan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama.
          Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar. Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), guru harus mampu:
 (a)  Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
 (b)  Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar.
 (c)  Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran.
 (d) Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku.
 (e)  Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber.
 (f)  Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar.
 (g) Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajarannya.
 (h)  Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.
          Di samping kemampuan di atas, guru perlu
 (1) Mengetahui proses komunikasi dalam proses belajar, yang bahannya   diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi pendidikan,
 (2)  Mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber belajar tersebut,
 (3) Memperolehnya, yaitu tahu benar di mana lokasi suatu sumber dan   bagaimana cara memberikan pelayanannya. Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa guru perlu menyadari pentingnya kemampuan-kemampuan khusus yang dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal.
                 Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan. Adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
 Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator. Sehingga peranan sumber belajar sangat penting, pola komunikasi dalam pembelajaran individual adalah sebagai berikut:
Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
1)   Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan   menunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
2)      Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized  system of instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang didesain khusus untuk belajar individual.
3)     Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
Selain itu, Sumber belajar hendaknya dirancang berdasarkan prinsip:
(a) Dialog, drama, diskusi yang disajikan menarik melalui permainan,  kombinasi    warna dan suara.
(b) Persuasif dan bukan menggurui atau mendikte.
(c) Pemilihan sumber belajar yang tepat.
(d) Bentuk sajiannya singkat, padat, jelas dan menyeluruh.
                   Dalam pembelajaran individual, peranan guru dalam interaksi dengan peserta didik lebih banyak sebagai konsultan, pengelola belajar, pengarah, pembimbing, penerima hasil kemajuan belajar peserta didik. Waktu yang digunakan untuk melaksanakan tugas dalam pembelajaran individual 10% dari total waktu belajar, oleh sebab itu frekuensi pertemuannya jarang sekali.
b. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal
Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi belajar didominasi interaksinya dengan guru.



Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketat di bawah petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu guru sering memaksakan penggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia terbatas. Peranan Sumber Belajar secara keseluruhan seperti terlihat dalam pola komunikasinya selain guru rendah. Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena metode pembelajaran yang utama hanyalah metode ceramah. Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh dalam belajar dengan metode ceramah (attention spannya) makin lama makin menurun drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit. Maka dari itu, jelaslah bahwa guru harus pandai memilih dan mengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
c. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam bukunya Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan dua pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola:
a.        Gurulah yang mengontrol kegiatan diskusi siswa. Pola dasarnya adalah serangkaian dialog antara guru dengan setiap individu, dengan cara seperti ini maka interaksi antara siswa dengan siswa relatif kecil dibandingkan dengan pola
b.       Pola multi komunikasi, karena komunikasi dapat dilakukan dari dan ke berbagai arah.
Kedua pola ini dapat diterapkan dengan cara:
a. Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang digunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
b. Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam praktek laboratorium
c. Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.
d. Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e. Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f. Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
g. Self helf group (kelompok swamandiri)
Pentingnya peran sumber belajar mengharuskan  para pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sumber belajar yang ada. Sumber belajar merupakan alat yang dapat membantu proses pembelajaran yang memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Pemanfaatan sumber belajar merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk menciptakan pengalaman yang dapat membelajarkan peserta didik, sehingga pada akhirnya dihasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pemanfaatan sumber belajar yang optimal perlu didasarkan pada kebermaknaan dan nilai tambah yang dapat diberikan kepada peserta didik melalui suatu pengalaman belajar yang menggunakan sumber belajar dan media pembelajaran.
C. Fungsi Sumber Belajar
1.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
(a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan
(b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapatlebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
(a)      mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
(b)   memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
a.    perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
b.    pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
c.    meningkatkan kemampuan sumber belajar;
d.   penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
4.      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
(a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal   dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
(b)   memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
5.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alta arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
D. Klasifikasi Sumber Belajar
      Sumber belajar diklasifikasikan  berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Allen, (4) Gerlach dan Ely, dan (5)Ibrahim.       
 Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu:
(1)  liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile;
(2)  liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape;
 (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telpon.
Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, member kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan
pemberi umpan balik.
Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film,
televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info faktual, pengenalan visual, prinsip dan konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar; ada tinggi, sedang, dan rendah.
Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya
atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer.
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi sumber belajar tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan sumber belajar yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan sumber belajar yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran
Pemanfaatan Sumber Belajar 
            Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber Belajar terdiri dari
a.       Lingkungan sosial
Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka.
Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya
b.       Lingkungan fisik (alam)
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya,
Anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya. Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.  
  • hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah seperti berikut.
1.      Tujuan yang ingin dicapai
Masing-masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kekurangan. Karenanya, terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai, dengan menggunakan sumber belajar. Apakah sumber belajar  dipergunakan untuk menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran, untuk keperluan penelitian, atau memecahkan masalah?
2.      Ekonomis
Ekonomis apabila dapat digunakan oleh banyak orang, dalam kurun waktu yang relatif lama, serta pesan yang terkandung lebih dapat dipertanggungjawabkan kadar ilmiahnya, seperti penayangan program kuliah jarak jauh melalui sumber belajat TV, dengan menampilkan seorang pakar yang representatif.
3.      Praktis dan sederhana
Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan peralatan dan perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan tidak memerlukan tenaga terampil yang khusus, adalah sumber belajar yang harus mendapatkan prioritas utama dan pertama.
4.      Mudah didapat
Sumber belajar yang tidak baik adalah yang ada di sekitar kita dan mudah didapat. Kita tidak perlu membeli produk luar negeri atau memproduksi sendiri. Bila di sekitar kita atelah tersedia dan tinggal menggunakan, maka hal yang penting adalah sesuaikan sumber belajar tersebut dengan tujuan yang ingin dicapai.
5.      Fleksibel atau luwes
Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi dan situasi. Semakin fleksibel, maka akan semakin mendapat prioritas untuk dipilih.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selengkapnya

  Kunjungi  animasi 2D  https://www.youtube.com/watch?v=KinlEQNfBJs https://flashcomindonesia.com/pengertian-dan-teknik-dari-animasi-2-d...